19.8.09

Biar gak sering tengkar neh


Siapapun pasti ingin memiliki hubungan yang awet. Tapi kadang-kadang hal tersebut sering terlupakan, terutama ketika sedang mendapatkan masalah. Apalagi kalau emosi sudah menyelusup, dan ditambah lagi tidak bisa mengendalikan diri, bisa-bisa jadi perang dunia ke-3 yang ujung-ujungnya putus. Tapi lain hal kalau suatu hubungan nggak pernah ada masalah, itu justru kurang asyik (bukannya harus cari-cari masalah nih). Karena, ketika kamu berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut, itu bisa mempererat hubungan kamu dengan si dia.

Sekedar untuk berbagi bagaimana caranya untuk meminimalkan pertengkaran dengan pacar agar hubungan kamu bisa awet alias langgeng, akan lebih baik jika kamu menghindari sifat atau hal-hal yang bisa menyebabkan antara kamu dengan si dia bertengkar. Karena (menurut saya) salah satu penyebab putus hubungan biasanya disebabkan oleh pertengkaran. Karena itu, dibawah ini ada beberapa sifat yang harus dihindari agar tidak sering bertengkar dengan dengan si dia :

Egois

Siapapun mempunyai sifat egois. Tapi, kadar/levelnya berbeda-beda. Kalau sifat egois ini keterlaluan, maka ini bisa menjadi suatu penyebab antara kamu dan dia jadi ribut. Ingat bahwa hubungan yang sedang kamu jalin bukan untuk diri kamu sendiri, tetapi untuk kamu dan dia. Dalam kondisi tertentu, ‘mengalah’ adalah hal yang terbaik.

Cemburu

Ketika kamu sedang melihat si dia dengan cewek/cowok lain, jangan langsung naik pitam! Kalaupun kamu cemburu, tanyakan secara baik-baik siapa orang tersebut. Setelah kamu menanyakan mengenai hal tersebut, nggak ada salahnya berterus terang, “Say.., aku tadi jealous banget ngeliat kamu jalan sama cowok/cewek tadi. Tadi itu siapa ya..?”. Sekedar untuk memperlihatkan rasa sayang kamu, wajar kan kalau kamu bilang bahwa kamu merasa cemburu ketika melihat si dia jalan sama orang tersebut.

Tertutup

Kalau kamu suka memendam suatu perasaan yang sebenarnya harus kamu katakan, ya katakan saja. Cobalah untuk terbuka. Ceritakan hal-hal yang kamu rasakan. Mungkin kamu ada suatu pertanyaan, rasa curiga, atau mungkin ada sesuatu hal dimana kamu ingin melibatkan si dia. Dengan selalu berbicara terbuka bisa menciptakan perasaan saling pengertian. Dan juga dengan keterbukaan si dia bisa mengerti keadaan kamu yang sebenarnya.

Kurang perhatian

Kurang perhatian karena sibuk harus menyelesaikan tugas, atau sibuk dengan pekerjaan yang harus segera diselesaikan, itu adalah sebuah keharusan!. Tapi jangan mentang-mentang sibuk, kamu melupakan dia. Sekarang kan jaman sudah canggih, jadi sms kek, atau telfon dia. Dengan itu kamu dapat menghilangkan rasa curiga, perasaan negatif thinking, dan juga sekaligus mengurangi rasa kangen. Buktikan bahwa kamu masih care sama dia.

Suka main Api

Kalau kamu ingin hubungan kamu dan dia baik-baik saja, jangan suka main api! Main api bisa menyebabkan kamu main hati sama cewek/cowok lain, yang akhirnya menyebabkan hal-hal yang tidak pernah kamu duga sebelumnya. Selain itu, ini juga dapat melindungi kamu agar terhindar dari image ‘mata keranjang’, dan juga agar si dia tidak beranggapan bahwa ternyata hubungan kamu dan dia ‘tidak serius’. Ingat, Api kecil menjadi kawan, tapi kalau sudah besar jadi lawan lho!

Pembosan

Setiap hubungan pasti akan terfikirkan mengenai masalah yang satu ini. Selain itu rasa bosan kadang-kadang menjadi sebuah ketakutan diantara kamu dan dia, apalagi kalau kamu sedang berada dalam sebuah hubungan yang serius. Maka dari itu, sedikit banyaknya kamu punya cara tersendiri bagaimana caranya agar tidak bosan. Misalnya, sesekali coba jalan-jalan sama pacar kamu ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi, mengajaknya untuk melakukan kegiatan yang menjadi hobi kamu berdua, pergi ke tempat favorit kamu, atau bisa juga memberikan jarak waktu (kesempatan) untuk sendiri dulu atau tidak bertemu dengannya, de el el.

Okay.., 6 poin diatas adalah hal-hal yang biasanya menyebabkan terjadinya pertengkaran. So.., kalau kamu mau awet pacaran, nggak ada salahnya kamu mengetahui dan menghindari hal-hal tersebut.

2.8.09

ouhhhhhhhhhh

Biarkan aku tulis segala gelisah

Yang tak kunjung reda

Dan membuat ku semakin pasrah



Adalah wajah bulan

Pucat pasi. Di balik senyummu yang membawa luka

Dan aku tetap menikmati setiap sayatannya



Adalah wajahmu

Membayang di purnama. Usai hujan yang tak jadi

Lalu temani rembulan



Suka atau lukakah yang aku kunyah

Sebab ini lidah menjadi tak bertuah

Semakin bisu dan beku tekurung waktu



Kita semakin jauh

Dari setiap genggaman yang begitu erat

Pada roda waktu



Sedang kau masih saja menjawab

Aku bukan puranama yang kau lihat.

Tapi waktu



Adakah kau fatamorgana

Dari bayang bayang yang menjadi bayangan

Setiap perpaduan rasa



Biarkan aku tulis

Segala gelisah yang tak sudah

Meski jadi gundah



Biar aku lukis

Setiap jengkal dari jarak kita

Setiap helaan nafas perjumpaan kita

; sekali pun kau fatamorgana

aku masih menyaksikan wajahmu di balik bulan

Indahnya dekat denganmu

Hidup ini merupakan proses pencarian yang tidak pernah usai dan tidak mudah untuk melewati setiap tahap proses pencarian itu sendiri. Namun, Meski ketika semua bisa diraih oleh manusia tapi mereka tetap akan mempertanyakan “bahagiakah aku dengan ini??”…

Kebahagiaan baru bisa aku dapatkan ketika aku bisa memahami diri aku sendiri dan belajar menerima kenyataan yang ada. Banyak sekali yang kutemui di perjalanan pencarianku ini dan sudah pastinya Allah selalu menuntunku dan melindungiku lewat orang-orang terbaik yang aku temui. Itulah salah satu rahasia Allah yang harus aku pahami bahwa akan ada orang-orang pilihan yang telah Allah kirim untukku. Subhanallah.. J Terimakasihku untuk-Mu Ya Allah dan Terimakasihku untuk semua orang yang telah memberi peranan dalam perjalanan pencarianku ini… J, kalian adalah salah satu kado terindah yang telah Allah berikan untukku.. Mudah-mudahan kalian selalu ada dalam lindungan-Nya dan dalam kasih sayang-Nya… (amin).. J

Sebagai manusia, kita akan selalu senantiasa diuji dan diberi cobaan. Namun begitu bahagianya aku karena aku dilahirkan sebagai seorang muslim yang merupakan solusi terbaik untuk seluruh umat manusia. Subhanallah J … Ketika segala cobaan hidup datang menerpa, kita diajarkan untuk senantiasa bersabar..dan bertawakal kepada-Nya…

Ada sebuah do’a yang sangat indah sekali yang aku kutip dari al FitraH’s Weblog …

“yaa hayyu…yaa qayyum, bi rahmatika astagiiits… ashlihliy sya’niy kullahu wa laa takilniy ila nafsihi tharfata ‘aiyni…”

“Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (HR. Al-Hakim Shahih dlm. At-Targhib wat Tarhib 1/273.)

Begitu Indahnya…

Kita memohon pada-Nya agar senantiasa selalu dijaga, dilindungi dan tidak dibiarkan menghadapai cobaan sendiri wlopun sekejap mata tanpa pertolongan dari-Nya… Subhanallah.. J , do’a ini begitu menyentuh hatiku hingga membuatku tidak bisa berkata apa-apa selain tetesan air mata…

Dengan belajar bersabar kita akan semakin dekat dengan-Nya.. J , sehingga kita bisa memandang hidup ini dengan optimis dan dari hari kehari hidup kita pun akan semakin berarti… J Allahu Akbar…

musim yang lalu

Banyak kondisi yang dialami oleh manusia, sama halnya yang dialami oleh makhluk hidup yang ada di alam dunia ini. Yang mempunyai kondisi alam yang berubah – ubah dan selalu memberikan warna – warna yang penuh dengan inspirasi, kekuatan hidup dan pesona yang kadang mengejutkan, kadang juga membuat sedikit membiru.

Kemarin pagi mendapatkan sms dari seorang temen, bahwa ayahanda tercintanya meninggal dunia, “Innalillahi wa inna ilaihi roojiun” , semoga segala amal ibadahnya diterima dan diberikan segala kesabaran bagi yang ditinggalkan. Amin..

Hmhh…sebuah senja yang memberikan satu inspirasi bagi jiwa yang sedang sedikit tak tenang. Sebuah kemenangan bagi insan – insan yang terpaku pada satu buah kesetiaan. Masa – masa yang biasa orang mengenalnya dengan sebuah kehangatan. Kehangatan yang sungguh tak mungkin terlupakan bagi sebagian orang.

Itulah yang aku lihat disekeliling ku kemarin.. hebat.. dan sungguh luar biasa. Masa , musim yang lalu pun aku melihatnya dengan kesegaran jiwa , ketegaran nurani , dan sebuah naluri untuk selalu berbagi.. sungguuhh.. nikmatnya, sungguh luar biasa.

Syukur Alhamdulillah, jika kita bisa melihat, merasakan, dan mendapatkan sebuah gambaran masa lalu yang lebih buruk menjadi masa sekarang yang makin lebih baik.. Subhanalloh.. semoga cinta selalu memberikan warna, semoga asa selalu menjadikan kita tetap bersemangat untuk menjalani masa – masa yang akan datang. .

30.6.09

Bunda, Aku ingin menikah

Seketika mata tua itu berbinar senang seraya menatap anak laki-lakinya. Terlintas di pikirannya, gubuk kecil ini akan penuh dengan limpahan kebahagiaan. Ditemankan seorang gadis cantik yang kelak menjadi menantunya, hingga terbayang pula celoteh, canda dan tawa cucu-cucu yang memenuhi setiap sudut rumah.

Ditatapnya kembali pemuda tanggung yang berdiri dengan gagah di depannya. Ia telah tumbuh besar, bukan lagi bocah kecil yang dulu sering dijewer telinganya saat nakal. Tak pula sepotong kue yang disodorkan akan membuatnya menghentikan tangisan.

Bocah ingusan itu telah dewasa, bahkan terlihat lebih dewasa dari usianya. Sorot matanya tajam laksana elang, rahang kukuh dan ditumbuhi cambang, serta tubuh yang tegap bagaikan prajurit yang tak sabar menanti genderang perang ditabuhkan.

Seakan tak percaya pada sekian waktu yang telah berlalu, tangan yang telah keriput dimakan usia itu bergerak perlahan menyentuh wajah di hadapannya. Lalu dielusnya dengan lembut, penuh dengan selaksa cinta. Paras wajahnya mewarisi ketampanan asy Syahid, suaminya tercinta.

Ia memang telah dewasa dan saatnya telah tiba untuk menikah, hati kecilnya bergumam bahagia.

*****

Sepekan pun berlalu dalam guliran usia dan waktu. Seiring itu pula, alunan bacaan al Qur‘an semakin terdengar merdu dan syahdu. Hampir setiap saat, lelaki itu selalu bersama mush-haf al Qur‘an kecil yang tak pernah jauh dari sisinya. Menjelang saat pernikahan, ia memang semakin dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Ibadah wajib bahkan sunnat pun tampak semakin khusyuk dilakukan.

Saat ini, pemuda itu kembali berdiri di hadapan ibunda tercinta. Ia semakin tampan, wajahnya tampak bercahaya, gagah walaupun tanpa mengenakan pakaian pesta seperti layaknya mempelai yang akan menikah. Ia tersenyum, sedikit menganggukkan kepala lalu memeluk dengan penuh kasih sayang wanita yang melahirkannya. Pelukannya lambat laun semakin erat, bagaikan sebuah salam perpisahan.

Ibunda pun menangis, isakannya terdengar saling memburu dan membasahi kafeyah. Mata hatinya sebagai seorang ibu, telah menerka makna pernikahan sesungguhnya yang diinginkan buah hati tercinta. Sekelebat kebahagiaan yang terlintas beberapa hari lalu di pikirannya, semata-mata hanyalah pelipur lara bagi fitrahnya sebagai seorang ibunda.

Pemuda yang lahir dari rahimnya, dibuai dan telah dibesarkan ini bukanlah miliknya, tapi milik zamannya. Kini anak panah itu telah siap meluncur dari busur, pedang siap terayun menebas musuh, butir peluru pun siap ditembakkan dan melaju.

Untaian do‘a, baluran cinta dan alunan senandung jihad yang senantiasa menemani lelap tidur anaknya telah menjelma dalam setiap helaan nafas dan butiran darah. Hidup bagi seorang laki-laki sejati di bumi al Aqsa hanyalah perjuangan yang tak pernah padam, mengusir zionis jahanam, laknatuLlah.

Dilepaskannya kepergian buah hati tercinta dengan ikhlas, penuh keredhaan dan iringan do‘a. Tak ada lagi tangis, apalagi sedu sedan dari sudut mata tuanya. Hanya tatapan kasih sayang dan senyum kebanggaan.

Sang pemuda melangkah dengan penuh keyakinan menuju gerbang pernikahan yang dihiasi mahligai cinta. Mahar yang akan diberikan pun telah siap di balik baju, melilit sekujur tubuh.

*****

Malam itu, hanya sepenggal bulan bergelayut di awan. Angin berhembus lirih, burung malam pun enggan bersenda gurau. Senyap dan kelam membalut kesunyian.

Pecah…
Menggelegar membelah angkasa. Lalu tanah pun merekah oleh suara-suara tapak sepatu bot dan deru mesin pembunuh. Mereka bergerak menuju semburat titik api yang memancar dari Jalur Gaza. Kata makian dan sumpah serapah berhamburan, meracau tak karuan. Wajah-wajah itu berang, marah dan menyeringai bagaikan srigala yang mulutnya masih berlumuran darah.

Sisa kebisingan itu menelisik dari celah-celah dinding, menyapa seorang perempuan yang baru saja selesai menunaikan sholat malamnya di sebuah gubuk tua. Ia tersenyum, lalu diambilnya sebuah mush-haf kecil, dan didekapnya dengan selimut kasih sayang. Lembut dibelainya, bagaikan membelai syuhada saat masih bocah. Ia bernyanyi kecil dengan senandung jihad, seraya beringsut menuju sebuah kamar.

Perlahan dikuaknya daun pintu kayu agar buah hati tercinta tidak terjaga dari tidur. Dengan kasih sayang lalu diletakkannya di pembaringan, dan ia pun beranjak keluar.

Semerbak…
Bau wangi menyeruak dan merebak dari kamar syuhada, harum bagaikan khas keharuman sebuah kamar mempelai yang akan mereguk cinta di malam pertama.

Buat Yg Belum, Akan & Telah Menikah

Benarkah menikah didasari oleh kecocokan?
Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..
Kalau sama-sama suka sop buntut berarti masa depan cerah…(is that simple?……..) itu semua bukan ukuran utk
menikah atau mempertahankan pernikahan.
Tapi liat analogi-analogi berikut :

Bilamana sepasang sandal yang
hanya punya aspek kiri dan
kanan, menikah adalah persatuan dua
manusia, pria dan wanita. Dari
anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi
urusan jiwa dan hatinya.

Kecocokan, minat dan latar belakang
keluarga bukan jaminan
segalanya akan lancar.. Lalu apa?

MENIKAH adalah proses pendewasaan. Dan
untuk memasukinya diperlukan pelaku yang
kuat dan berani. Berani menghadapi masalah
yang akan terjadi dan punya kekuatan untuk
menemukan jalan keluarnya.

Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya?
Harus ada ‘Komunikasi Dua Arah’, ‘Ada kerelaan
mendengar kritik’, ‘Ada keikhlasan meminta
maaf’, ‘Ada ketulusan melupakan kesalahan,dan
keberanian untuk mengemukakan pendapat
secara JUJUR’.

Sekali lagi
MENIKAH bukanlah upacara yang
diramaikan gending cinta, bukan rancangan gaun
pengantin ala cinderella, apalagi rangkaian
mobil undangan yang memacetkan jalan.

MENIKAH adalah berani memutuskan untuk
berlabuh,ketika ribuan kapal pesiar yang
gemerlap memanggil-manggil

MENIKAH adalah proses penggabungan dua
orang berkepala batu dalam satu ruangan dimana
kemesraan, ciuman, dan pelukan yang
berkepanjangan hanyalah bunga.

Masalahnya bukanlah menikah dengan anak
siapa, yang hartanya berapa, bukanlah rangkaian
bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah
perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya
membuat keluarga saling tersinggung, apalagi
kegemaran minum kopi yang sama…

MENIKAH adalah proses pengenalan diri
sendiri maupun pasangan anda. Tanpa
mengenali diri sendiri, bagaimana anda bisa
memahami orang lain…?? Tanpa bisa
memperhatikan diri sendiri, bagaimana anda bisa
memperhatikan pasangan hidup…??

MENIKAH sangat membutuhkan keberanian
tingkat tinggi,toleransi sedalam samudra,
serta jiwa besar untuk bisa saling ‘MENERIMA’
dan ‘MEMAAFKAN’, yg bukan sekedar
MENERIMA kritikan atau MEMAAFKAN
kesalahan semata akan tetapi MENERIMA dan
MEMAAFKAN dlm arti yg luas dan mendalam.

Wanita seperti apa yg kau cari?

Untuk segala sesuatu, Allah telah menciptakan berpasang-pasangan. Tumbuhan, pepohonan, bunga-bunga, Allah ciptakan dengan keserasian dan keseimbangan. Binatang-binatang memiliki pasangan dari jenisnya, dimana mereka bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya dan bisa mengembangbiakkan keturunan.

Demikian pula manusia, Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sangat indah, dan untuk mereka Allah ciptakan pasangannya. Secara naluriah, manusia akan memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Ada sesuatu yang amat kuat menarik, sehingga laki-laki dengan dorongan naluriah dan fitrahnya mendekati perempuan. Sebaliknya dengan perasaan dan kecenderungan alamiyahnya perempuan merasakan kesenangan tatkala didekati laki-laki.

Allah SWT berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang” (QS. Ali Imran: 14).

Untuk merealisasikan ketertarikan tersebut menjadi sebuah hubungan yang benar dan manusiawi, Islam datang dengan membawa ajaran pernikahan. Sebuah ajaran suci yang menampik kehidupan membujang di satu sisi, namun juga menampik kebebasan interaksi laki-laki dan perempuan di sisi yang lain. Nikah adalah jalan tengah yang membentang antara dua ekstrem tersebut.

Pernikahan akan bernilai dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya. Dalam memilih jodoh, pikirkan kriteria pasangan hidup yang bernilai optimal bagi dakwah. Dalam menentukan calon jodoh tersebut, dipertimbangkan juga kemaslahatan secara luas. Selain kriteria umum sebagaimana tuntunan fikih Islam, pertimbangan lainnya adalah: apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekedar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya? Walaupun dalam hadits Rasulullah SAW jelas disebutkan bahwa dalam memilih istri hendaknya mengutamakan akhlak dan agamanya, namun kenyataannya sekarang banyak ikhwan yang lebih mendahulukan kecantikan dibanding agama. Apakah memilih wanita cantik dilarang? Tidak. Itu juga sah-sah saja. Namun hendaknya kriteria cantik ini tidak membuat kita lupa akan kriteria akhlak dan agamanya.

Mari saya beri contoh berikut. Diantara sekian banyak wanita muslimah yang telah memasuki usia siap nikah, mereka berbeda-beda jumlah bilangan usianya yang oleh karena itu berbeda pula dengan tingkat kemendesakan untuk menikah. Beberapa orang bahkan sudah mencapai 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun, sebagian usia berusia 25 hingga 30 tahun, dan yang lainnya dibawah 25 tahun. Mereka ini siap menikah, siap menjalankan fungsi dan peran sebagai ibu di rumah tangga.

Anda adalah laki-laki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25 tahun. Anda dihadapkan pada realitas bahwa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikih Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang akan anda pilih, dan dengan pertimbangan apa anda memilih?

Ternyata anda memilih si A, karena ia memenuhi kriteria kebaikan agama, cantik, menarik, pandai dan usia masih muda 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda ini salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! Anda telah memilih calon istri dengan benar karena berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah kenabian. Bukankah Rasullah saw bertanya kepada Jabir ra:

“Mengapa tidak (menikah) dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu?” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dan inilah jawaban dakwah seorang Jabir ra: “Wahai Rasullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. Janda ini saya harapkan mampu menyelesaikan persoalan tersebut”, kata Jabir, “Benar katamu”, jawab Rasullah.

Jabir tidak hanya berpikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Ia bisa memilih seorang gadis perawan yang cantik dan muda belia. Namun ia memiliki kepekaan dakwah yang amat tinggi. Kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir, dibandingkan dengan apabila menikahi gadis perawan.

Nah, apabila semua laki-laki muslim berpikiran dan menentukan calon istrinya harus memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia lima tahun lebih muda dari dirinya, maka siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun, atau diatas 30 tahun, atau bahkan diatas 35 tahun?

Cantik Tapi…

Sebagaimana yang sudah kita dengar dan baca, bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Terlebih lagi wanita yang telah Allah ciptakan dalam keadaan bengkok. Secara kodrat, mereka lebih banyak kekurangan dan kelemahan dibandingkan pria, sebagaimana sabda Rasullah, “…Tidaklah aku melihat orang yang kurang akal dan kurang agama lagi potensial melemahkan laki-laki yang kuat selain salah seorang dari kalian (para wanita)…” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Hal demikian menuntut para lelaki untuk lebih banyak mengerti wanita, juga lebih bisa memahami kekurangan mereka. Menyangkut kekurangan ini, bukanlah hal yang aneh bila ada wanita yang secara fisik cantik tapi pemboros, atau abid (ahli ibadah) tapi tak bisa memasak, atau ahli memasak tapi pencemburu berat, dan lainnya. Yang demikian itu adalah biasa. Hampir terjadi dan ada pada setiap wanita.

Bagi anda para bujangan, wanita mana yang akan kau pilih, semua tergantung pada anda. Pada dasarnya ini menyangkut kriteria utama anda yang anda tetapkan dan kekurangan-kekurangan yang masih bisa anda toleransi. Tentunya setiap ikhwan berbeda-beda satu ikhwan mungkin menjadikan kecantikan sebagai standar utama, tak peduli bisa masak atau tidak, sementara ikhwan lain mugkin lebih mengutamksn ibadahnya dan tak peduli kekurangan–kekurangan yang lainnya, dan seterusnya. Yang jelas tak ada wanita di dunia ini yang sempurna seratus persen. Pasti ada saja kekurangannya. Ini hal pertama yang hendaknya dipahami betul.

Kalau Bisa Seperti Nabi…

Kalau kita sedikit menengok sejarah nabi, bagaimana beliau memperistri wanita atau kriteria wanita atau kriteria yang ditetapkan oleh beliau bagi wanita yang menjadi isterinya, maka akan kita dapati nabi lebih mengutamakan agama dan akhlaknya dibanding fisiknya. Itupun masih didasari pada manfaaat dan madharatnya bagi perkembangan Islam. Itulah mengapa Rasulullah hanya menikahi satu wanita yang masih perawan, yaitu Aisyah ra. Sedangkan yang lainnya para janda yang pada umumnya sudah tua. Pelajaran yang bisa kita ambil dari pernikahan Rasulullah ini, bahwa agama hendaknya dijadikan patokan utama dalam memilih seorang wanita, agar nantinya rumah tangga bahagia dunia dan akhirat.

Bagi para Akhwat yang belum memiliki suami, semestinya anda terus menggali potensi untuk meningkatkan kualitas diri. Adapun tuntunan dari Rasulullah agar menjadi seorang wanita pilihan:

1. Taat

Seorang gadis yang biasanya taat kepada orang tua, akan mudah taat pada suami ketika menikah nanti.

2. Enak Dipandang

Tidak harus cantik, dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya seorang wanita akan membuat senang suaminya.

3. Cinta dan Pasrah

Seorang pria tentu berharap mendapat seorang istri yang mampu mencintai sepenuh hati dan bersikap pasrah. Wanita yang dalam berbuat dan bertingkah laku selalu berupaya menyenangkan suami dam menjauhi hal-hal yang mendatang kebenciannya.

4. Suka membantu

Wanita shalihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan agama dan dunianya. Bukannya memberatkan, namun justru mengingatkan suami untuk selalu berlaku taat pada Allah SWT, serta memberikan saran dan pendapat demi kemajuan sang suami.

Walaupun kita tidak mendapatkan pasangan ketika di dunia, tetapi kalau kita ahli ibadah Insya Allah akan mendapatkan pasangan ketika di akhirat kelak. Amien