Hal menyedihkan dalam hidup
Ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta,
hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu
dan kau telah menyiakan ber-tahun2 untuk seseorang yang tidak layak.
Kalau sekarang ia sudah tak layak,
10 tahun dari sekarangpun ia juga tak akan layak.
Biarkan dia pergi, lupakan..!!
(anonymous)
Berapa kali kita kecewa dalam hidup? Sekali, duakali, tigakali, sejutakali mungkin, lalu kekecewaan terhadap apa yang pernah dan paling menyakitkan yang kita alami? Sebagian besar mungkin akan berkata kalau cintalah penyebab dari kekecewaan itu. Maka beuntunglah, ikhwah yang pandai menjaga cintanya dan kemudian jatuh cinta ketika ikrar telah terpatri
Siapa yang enggan bicara tentang cinta, sinetron apa yang tidak menggunakan tema ini sebagai inspirasi, novel apa yang tidak berbicara cinta? Fyuh, sepertinya tema yang sudah diakui sebagai tema universal ini tidak pernah kehilangan mediasinya untuk selalu tumbuh berkecambah.
Melirik jurnal masa lalu sedikit: kapan pertama kali kita jatuh cinta? Tanpe perlu mengkotak-kotakan cinta dalam benyak wujudnya, (cinta monyet, cinta gorilla, ataupun cinta kingkong) dari jurnal inilah kita akan menyadari, bahwa tahapan-tahapan itu menghasilkan sebuah mahkota yang sekarang mekar, yang di sebut pernikahan, rumah tangga dan sebagainya.
Seleksi, yang sering dilakukan oleh sebagian orang yang kemudian disebut pacaran-misalnya- adalah hasil seleksi alam terkahir yang kita dapatkan. Bukan hasil dari saringan terbaik yang kita dapatkan selama proses pencarian tersebut. Lantas bagaimana bisa orang menikah tanpa tahap seleksi itu? Sangat mungkin. Dan hasil dari seleksi tanpa melalui –katakanlah- pacaran, adalah hasil terbaik yang pernah kita saring. Kita mendapatkan saringan awal yang terbaik, yang mucul begitu saja ketika saringan kita goyangkan untuk mendapatkan hasil terhalus.
" Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rizki yang melimpah (yaitu : Surga)" (Qs. An Nuur (24) : 26).
Ketika tahapan itu kita lakukan dalam bentuk pacaran, maka itulah hasil dari pencarian tersebut, jika dalam pencarian itu kita pacaran lebih dari sekali, misalnya. Maka itulah hasil dari seleksi yang kita lakukan berkali-kali. Dan kemudian kita akan meanganggap bahwa Allah tengah melakukan hal yang sama, memilah orang-orang terbaik untuk dapat mendampingi kita melalui hidup. Namun kita meyakini, bahwa Allah takkan kebingungan memilihkan jodoh untuk kita. Karena hal tersebut sudah menjadi kesepakatan antara mahluk dengan Khaliknya, jauh sebelum kita menangis untuk pertama kalinya di dunia ini.
Dan, jika tiba-tiba saja mucul seseorang dalam hidup kita, kemudian terjadi sebuah ikatan suci dalam bentuk pernikahan, hal tersebut adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita yang pernah kita sepakati dengan Tuhan, dulu, saat kita masih berada di alam ruh. Maka siapapun dia, bagaimanapun rupanya, jawablah panggilan itu tanpa harus mengorbankan hati kita dengan kesedihan-kesedihan yang kita alami dalam putus sambung cinta sebelum pernikahan.
Well, sebenarnya, berkali-kali cerita ini terjadi pada kita, dan pilihan ada di tangan kita: Terluka lalu berhenti melangkah, atau merangkak untuk kemudian pulih?
14.10.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar