2.1.09

Kunyalakan sebatang rokok….
Aku cinta padamu.
Keteguk sebotol corona,
corona yang menguap dalam maknanya sendiri
yang menyatu dengan deburan darah dan ludah
menembus dinding kesadaran diri
aku terlelap
aku lupa padamu
lupa terhadapmu yang tlah meninggalkanku.

perahu berlayar tanpa kendali
tanpa tali
tali yang dulu diyakininya
akan mengendalikan ke batas kewajaran
Kini,
limbung, terhempas badai kemunafikan
terdampar ke pelabuhan nista
yang kontras dengan suara hatinya
seiring dengan nafsu setannya.

Berlari-berlari dan berlari
menuju alam pelampiasan diri
membelakangi segala tuntutan hidup.
Aku dan sebotol corona….
Satu rasa,
rasa pahit,
rasa getir.

Tidak ada komentar: