14.10.08

diujung pernikahan

“Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan” (Sunan Ibnu Majah)

“Pernikahan adalah sebuah perjanjian suci yang menjadikan Allah SWT sebagai pemersatunya.Dan tidak ada yang melebihi ikatanni. Dan inilah puncak segala kenikmatan cinta itu, dimana kedua orang yang saling menyinta itu memilih untuk hidup bersama dan saling berjanji untuk saling mengasihi dan berbagi hidup baik suka maupun duka.”

Kuucapkan selamat tinggal pada matahari, yang telah setia menemaniku selama perjalanan pencarian. Menerangi jalanku ketika pekat membuatku terhimpit. Memasakkan oksigen saatku sesak. Mengeringkan pakaian basahku. Dan banyak hal lain yang telah dilakukannya untukku. Dan pagi ini, kan kuucapkan selamat tinggal padanya, kuucapkakn dengan tegas bahwa aku tak akan lagi menemui matahari esok hari. Ya, bahkan aku tak berbisik saat mengucapkan salam perpisahaan itu, tapi berteriak lantang, tegas, hingga gemanya membentur dinding-dinding gunung tempat matahari bersembunyi.

Menggetarkan sangkar-sangkar burung yang sepagi itu masih terlelap. Ya, aku tak ingin kalah start dengan matahari pagi ini. Akan kuhadapi dia dengan gagah, akan kuhadapi dia dengan sedikit ponggah, kuangkat daguku kearahnya, saat semburat-semburat jingga itu mulai memenuhi lanskap langit, aku tahu, tak lama lagi dia akan datang, mengenyahkan embun, mengenyahkan sunyi, mengenyahkan senyap, mengusir gelap seperti yang biasa ia lakukan.

Ya, matahari akan datang sebentar lagi, tak pelu alu yang menumbuk padi seperti yang pernah dilakukan oleh dayang sumbi. Aku hanya akan menunggunya datang dan mengucapakan selamat tinggal. Karena tak lama lagi, mungkin beberapa saat lagi, hitungan jam akan mengantarkanku satu kakiku melangkah ke tempat terindah bernama surga. Mengantarkanku pada kesempurnaan separuh agama. Ya, beberapa jam lagi aku akan mengemban salah satu dari tiga mitsaqan ghalidzan. Maka kuucapkan selamat tinggal pada semua cerita tentang kesendirian. Pada sebuah waktu yang selalu mengharu biru, pada sebuah sudut bernama sunyi. Karena esok, aku akan kembali menemui mereka dalam keadaan yang berbeda. Karena kini pelangi akan segera menggurati langitku. Karena seorang bidadari akan segera menghapus gundah, menghapus gelisah.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Ruum : 21)

Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoa'kan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan do'a mereka.

Pagi, 18 Agustus 2007

Tidak ada komentar: