MEREKA MENARUHMU DI API DAN KAU DUDUK DISITU!
JANGAN MENGELUH DAN BERSABARLAH
Bismillahir Rohmaanir Rohim
Saat ini jika kamu menganggap bahwa dirimu adalah seorang murid, dari Mawlana
Shaykh Nazim qs, atau murid dari tariqah lain,dia harus tahu bahwa mengeluh
atau keberatan pada ketetapan atau kehendak Allah swt,apapun yg Allah kirimkan
untuknya, apapun yang Allah telah tuliskan dan kami melihat itu dari Nuzul
al-Aqdaar, dari manifestasi apapun yang Allah miliki, dengan Kebijaksanaan-Nya
– diciptakan dan dikirimkan kepada kalian.
Sebagai contoh jika kalian terkena bencana angin topan, atau kalian memiliki
masalah atau kesulitan yang sangat berat, maka apapun yang kalian hadapi dalam
kehidupan kalian, jika kalian menganggap bahwa diri kalian seorang murid,
kalian jangan keberatan, jangan berkata, “Kenapa” lima la” kenapa dan "Kenapa
tidak begini Ya Allah?" Kenapa begini dan kenapa begitu, kenapa terjadi pada
saya dan bukan yang lainnya.
Grandshaykh Abdullah almarhum biasa selalu menegaskan bahwa tidak ada "lima la"
dalam tariqah . Tidak ada kata-kata "kenapa" dan tidak ada “kenapa tidak” Ini
adalah pendapatmu. Dan jika kalian memasuki jalan Tariqah, Jalan Sufi maka
pendapatmu hanya untuk dirimu sendiri. Jangan membiarkan Ego kalian
mengeluarkan pendapatnya sendiri, dan tidak akan pernah sama pendapat Ego dgn
pendapat Shaykh kalian. Selalu akan bertentangan.
Dan Grandshaykh Abdullah qs berkata,”Selama kalian ada di tariqah, kalian
jangan merasa keberatan, dan kejadian-kejadian itu sudah ditetapkan.” Seperti
halnya sebuah alarm dalam jam, kalian mengaturnya pada jam tertentu dan
kemudian pada jam yang ditentukan tiba, maka alarm itu berbunyi. Begitu juga
setiap kejadian telah ditetapkan dalam kehidupan kalian, dan ketika kalian
keberatan dan hatimu keberatan, kemudian kalian tidak peduli maka kalian jatuh
pada lubang yang dalam, jurang yang dalam.
Pertama adalah keberatan akan kehendak Allah yang akan terjadi padamu.
Keberatan pertama ini, awalnya yaitu ketika kalian keberatan akan pemahaman
agama, ini akan segera menandakan dari Maut ad-Deen – Kematian akan
keyakinanmu, maka dengan segera kalian menghancurkan keyakinanmu. Kalian tahu
syariah, dalam agama ada 3 level: Pertama adalah Lima Pilar Rukun Islam, Kedua
adalah Rukum Iman; dan Ketiga adalah level yang tertinggi yaitu Maqam al–Ihsan.
Jadi ketika kalian keberatan atas apa yang Allah telah kirimkan padamu maka
kamu membunuh agamamu dan itulah tanda dari kematian agamamu, dan itu membunuh
agamamu. Karena dalam tariqah tidak ada “mengapa ?” dan tidak ada “Mengapa
tidak?”; tidak ada “la lima la.”
Kalian ingin membuat suatu keputusan dan kalian ingin memberikan suatu jalan
pada sebuah keberatan pada apa yang Allah dan Nabi-Nya inginkan. Jika kalian
lihat tanda itu Mawt ad-Deen, Kematian dari Keyakinanmu, maka keberatan kalian
ini kemudian akan menuntunmu menuju mawt ad-deen dan itu menyebabkan kematian
dari keyakinan akan keMaha Esa-an Nya.
Hal itu artinya kalian menempatkan diri kalian berada sejajar dengan Tuhan
kalian: “Kalian berkata ini dan aku berkata itu; apa yang kukatakan lebih baik
dari apa yang kalian katakan.” Lalu apa yg terjadi? Kalian berusaha membuat
suatu kemitraan. Kalian berusaha membuat identitas diri kalian didalam
Kehadirat Allah. Disitu tidak ada identitas diri dikehadirat Allah, yang ada
hanya Laa ilaha illa-Allah Muhammadun Rasulullah.
Lalu apa yang terjadi kemudian? Dengan Tawhid kalian?, melihat tanda ke-Esa an
dalam segalanya; lalu jika agama telah mati tentu saja Tawheed akan hilang.
Jadi ketika kalian berkata,"Kenapa", "lima la", maka tawhid kalian akan mati.
Jadi apa yang ingin kalian katakan,"Kenapa". Khususnya kamu, selalu berkata
lima la. Semua dari kita. Kita tidak mengatakannya dengan kata-kata tetapi
dengan perbuatan kita : "Kenapa".
Seperti juga mereka yang sakit dan memiliki dua kutub kepribadian, atau
menderita schizophrenia- kenapa mereka sakit, apakah kalian tahu? Seperti
halnya jika ada seseorang yg duduk ditelingamu, jin kecil, kalian tahu,
sekarang mereka menjualnya dipasaran mereka duduk di telinga dan mengirimkan
pesan : “Kamulah yang terhebat, kamulah yang terbaik!” “lakukan ini! Lakukan
itu! Ini adalah sifat dari ego. kalian tidak mendengar pada apa yang dia
katakan padamu. Mereka mungkin mengatakan padamu “Embanlah mimbar ini” dan
lemparkan. Lalu apa yang mereka lakukan? mereka membawa mimbar itu dan
melemparkannya.
Subhanallah, jin itu memberikan energi pada kalian. Shaytan memberikan energi;
lalu orang itu mengangkat meja itu dan melemparkannya. Hal itu kadang datang
dengan jin, atau tidak perlu dengan jin. Karena kalian mendengar
perintah-perintah itu datang. Tergantung, seperti ketika kalian memiliki radio
di dalam mobil, maka kalian ingin mendengar berita, kemudian kalian ingin
mendengarkan chanel yang lainnya, lalu kalianpun memindahkan saluran yang
lainnya lagi.
Jadi mereka yang memiliki dua kutub kepribadian, maka mereka seperti
menghidupkan satu saluran radio, dan dapat mendengar dan mengambil sesuatu,
lalu mereka berpaling pada perintah lain yang datang. Dan banyak dari kita yang
memiliki dua kutub kepribadian. Jangan pernah berfikir kita telah mencapai
tingkatan yang tinggi. Kita ini apa? Bipolar. Kita telah memalingkan
pendengaran kita pada tempat-tempat yang menjadikan kita selalu banyak mengeluh
pada apapun juga.
Jadi ketika agama mati dan terjadi atas dirimu maka kalian tidak dapat meyakini
Tawhid, lalu kalian berfikir bahwa kalian adalah yang terbaik, tetapi
sebenarnya kalian melakukan tawhid pada diri kalian sendiri, bukan kepada Allah
swt.
Jadi ketika tawhid mati lalu kalian berakhir dengan Mawt at-Tawakkal, Kematian
Ketawakalan kalian. Mati dengan tidak bersandar pada Allah. Kalian tidak lagi
bersandar pada Allah, kalian hanya bersandar pada diri kalian sendiri. Itulah
sebabnya 'tunafis amru nafsika' – Kalian hanya mengerjakan 'Apa yang ego kalian
minta dari kalian".
Jadi pelajaran pertama bagi kita adalah ‘Jangan keberatan’ - la ta`tarid."
"al-`itiraad marfud – Jangan Mengeluh, Jangan menolak dan menolak." Bila Kalian
mengeluh, maka kalian akan berakhir dengan membunuh agama kalian, membunuh
Maqam at-Tawhid dan membunuh Maqam at-Tawakkal dan membunuh ketulusan yang ada
dalam dirimu. Kalian tidak akan lagi tulus, ketulusan itu tidak akan menolak
tapi menerima.
Hati orang yang beriman, mereka tidak pernah mengeluh, dia tidak akan pernah
tahu dan dia tidak akan membiarkan keluhan itu memasuki hatinya, dan setiap
saat dalam hidupnya, segalanya dikatakannya, “Ya”. Semuanya dijalaninya dan
segalanya dikatakannya “ Allah memiliki kibijaksanaan atas ini” dan dia tidak
akan mengatakan apapun.
Kalian harus tahu, Wahai murid-murid dalam tariqah atau perwakilan dari tariqah
atau apapun kamu yang berada di jalan tariqah, dijalan sufi, bahwa ke akuan dan
ego yang ada dalam diri kita selalu berperang melawan dirimu, munaza`a. Sebuah
kompetisi, berusaha untuk mengambil apa yang harus diambil untuk dirinya
sendiri.
Ego tidak akan membiarkanmu untuk dapat menerima atau patuh.Jadi kalian harus
berjuang melawan diri kalian sendiri. Jangan biarkan Ego berperan atas dirimu.
Jika kalian ingin memperbaikinya, maka perbaikilah diri kalian..tapi bagaimana?
Dengan mujahadah. Berusahalah untuk tidak selalu mendengarkan keluhan ego itu.
Tetaplah dengarkan apa yang Allah inginkan darimu. Jangan dengarkan jin kecil
yang membisikanmu untuk melakukan ini dan itu. Inilah bisikan gosip setan yang
datang ketelinga kalian.
Jika kalian memiliki ego yang besar dan setan yang besar, maka bisikan Ego
makin besar. Jika kalian memiliki ego yang kecil, lalu kalian akan memiliki jin
yg kecil. Jika kalian tidak berjuang terus dengan Egomu setiap saat, maka
kalian tidak aka selamat dari kejahatan setan.
"Kulluha sharrun bi sharr". Jangan percaya pada, “Seluruh kejahatan yang ada
dalam kejahatan.” Ego kalian adalah seluruh kejahatan yang ada dalam kejahatan.
Karena tidak ada celah kecil bagi kebaikan didalamnya. Ketika kalian mulai
untuk memotongnya, melawannya, melawannya, memotongnya, dan perjuangan kalian
dengannya semakin berkurang, kalian menyemirnya, menyemirnya hingga nafus
kalian menjadi nafs al-mutma’inna – menjadi "Jiwa yang Tenang". Itu tandanya
Hati menjadi Hidup, dan kalian menjadi muda kembali dan mulai mendengarkan
apa-apa yang Allah katakan.
Jin yang kecil tadi jika kalian berperang melawannya, maka dia akan kabur dan
tidak akan duduk lagi ditelingamu. Jadi kita memiliki jin yang kecil ataupun
jin yg besar. Jangan katakan jin yg kecil pada Egomu.Jangan! Semua jin itu
adalah besar, ego kalian demikian besar, "kulluha sharrun fee sharr". Itu
sangat besar, dan kesemua dari itu adalah kejahatan dalam kejahatan. Tidak ada
jin yang kecil,semua jin itu sangat besar. Semua ego kalian adalah besar.
Ketika kalian berjuang dan mengendalikannya, dan mungkin orang akan berkata. “
Bagaimana aku mengendalikan egoku?” kemudian dia memberitahukanmu bagaimana
cara mengendalikannya; yaitu jangan mengeluh.
Jadi apapun keluhan yang datang kehatimu, “ untuk mengeluhkan ini melakukan ini
dan si anu melakukan itu. Jika kamu tidak diam, dengan menerima dan pasrah,
dengan pasrah dan jangan mengeluh, lalu kesemua itu akan mengendalikan Egomu.
Jika kalian membiarkannya terlepas, maka kalian seperti tidak bisa memegang
kendali seekor kuda, dan akhirnya kuda itu akan menjadi liar, dan kalian akan
terjatuh.
Setiap melakukan kesalahan, maka kalian akan jatuh. Lalu apa yang terjadi jika
kalian menyemir hati kalian dengan baik? Maka egomu akan jatuh dan kalian akan
tahu bahwa didalam ego tidak ada keuntungan yang dapat kalian raih. Jadi nafsu
kalian adalah lilinnya setan dalam dirimu. Lalu kalian meniup cahaya lilin itu,
meniupnya sampai tak ada lagi api, lalu..kalian akan mencapai tingkatan Nafs
al-Mardiyya, Ya ayyuhana Nafsul Mutmainna.
Berpalinglah kepada Tuhanmu dan kalian akan diterima dan menggapai ketenangan.
Dan Allah akan puas denganmu.
Kemudian Allah akan membukamu didunia lalu maqam terbuka kembali dan
mengembalikan Ego ketempatnya berasal. “Wahai jiwa yang tenag” – kamu
terhubung dengan realitas dan kemudian kamu terhubung dengan Allah. Itulah
mengapa Awliyaullah terhubung dengan realitas mereka, karena kamu akan dengan
mudah dapat terhubung.
Hari ini mereka berkata, kami terhubung satu sama lain melalui group sms. Apa
itu? Group pesan text sms. Kirim satu sms kebanyak orang. Kalian mengirim satu
sms yang akan menggapai setiap orang dalam kelompok tersebut.
Dan bahkan sekarang mereka terhubung dengan fasilitas facebook didalam
internet. Apa yang mereka lakukan? “Sebuah Jaringan social” yang tersebar
keseluruh dunia. Kalian tidak tahu siapa teman siapa, tetapi efek domino dalam
jaringan sosial ini seperti pesan keseluruh dunia.
Jika hal itu dapat terjadi, apakah Awliyaullah tidak dapat menghubungkan segala
sesuatu yang rahasia? Pada mereka yang tidak lagi merupakan rahasia,
Awliyaullah dapat melihatmu dimana saja. Jadi apakah kita inginkan itu atau
inginkan facebook? Apakah kau menaruh photomu di facebook? Saya melihat photo
Ali. Dia mengirimkannya keseorang teman,yang kemudian mengirimkannya ketemannya
lalu ketemannya lagi. Sekarang photo Ali ada dimana-mana. Sekarang ketika kamu
lakukan itu, itu adalah Maqam al-Wilayah, level kewalian, dan ketika kamu
mengembalikan pada asalnya itu akan menjadi bersih dan tidak akan tergantung
pada siapapun atau pada makhluk yang Allah ciptakan, dan hanya tergantung pada
Allah.
Pada saat itu kamu dapat memberikan sebuah nama setelah nama Sayyidina Ibrahim
as, sebagai Ayah dari semua ruh yang telah tersucikan dan hanya bergantung
semata-mata kepada Allah. Ketika Nabi Ibrahim as berjuang dan Namrud
melemparkannya kedalam api – Sayyidina Ibrahim as adalah ayah dari para
nabi,dia tidak bisa keluar dari api? Tetapi Allah menunjukan kepada kita jika
Nabi Ibrahim as dapat berjalan keluar maka dia berjalan dengan Egonya.Tetapi
dengan kepasrahannya untuk duduk ditempat didalam api, maka Nabi Ibrahim
berpikir, jika dia selamat maka akan selamat, tetapi jika tidak “kamu datang
padaKu" kata Allah swt.
Lalu apa yang terjadi padanya? Nabi Ibrahin as begitu damai – "saakinah". Tetap
tidak bergerak, tidak seperti ikan keluar dari lautan. Hatinya tetap pada
tingkatan Mencintai Allah dan Kehadirat keilahiahan-Nya.
Awliyaullah berkata tidak ada satu makhlukpun yang Allah ciptakan yang tidak
mendatangi Nabi Ibrahim as dan menawarkan bantuan padanya. Seluruh makhluk yang
dapat kalian bayangkan diseluruh alam raya ini, seluruh ciptaan-Nya. Mereka
mendatangi Nabi Ibrahim as satu persatu, yang Allah telah kirimkan padanya,
satu menit baginya adalah satu tahun, ada yang dua tahun, 10 tahun, 100 tahun.
Namun Dimata Namrud itu cuma satu menit, tapi bagi nabi Ibrahim as itu adalah
waktu baginya untuk didatangi oleh seluruh makhluk dan menawarkan bantuan untuk
menyelamatkannya dari api, mereka tidak menunda untuk mendatangi Nabi Ibrahim
as.
Jin,manusia, malaikat, kepala malaikat, semua ciptaan diatas bumi ini, bahkan
planet, mereka mendatanginya dan berkata, “Kami akan menghancurkan Namrud
untukmu. Terimalah!”
Apa Jawaban Nabi Ibrahim as. `ilmahu bi haalee yughneennee `an suwalee –
Seseorang yang tahu tingkatanku, membuat aku tidak memerlukan sebuah
permohonan. Allah swt, Dia tahu apa yg kumau, lalu kenapa aku harus meminta?
Apakah Allah tidak tahu aku berada didalam api ini? Kenapa kalian datang? untuk
apa? Apakah DIA mengirim kalian? Jika DIA mengirimkanmu, aku tak membutuhkanmu,
aku membutuhkan-Nya. Lalu kenapa aku harus meminta?”
Lalu Nabi Ibrahim as diam, menunggu nasibnya.
Itulah tingkatan dari "sakina", "ketenangan dan Kedamaian" – dia tidak
mengeluh. Dan dia mengalami semuanya yg telah kami jelaskan.Hatinya begitu
damai. Ketika dia telah mencoba seluruhnya dan terlihat bahwa Nabi Ibrahim as
ada dalam kepasrahan total kepada tuhannya, bagaimana api dapat membakarnya
sekarang. Api hanya membakar mereka yang takut, untuk mereka yang tidak takut,
api tidak dapat membakar mereka.
Aku akan memberikanmu sebuah contoh, kalian lihat orang yang berjalan diatas
api, kenapa mereka tidak terbakar. Karena rasa takut akan api telah hilang dari
hati mereka. Mereka membangun kekuatan untuk melawan api jadi ketika mereka
berjalan diatas api,api tidak dapat melukai mereka. Dan itulah sebabnya kalian
melihat mereka berjalan atau berlari diatas api. Beberapa muslim dan non
muslim, dinegara muslim kalian lihat mereka dari tariqah Rifa’I melakukan itu
dan di India kalian lihat non muslim melakukan itu.
Bagaimana api akan membakar Sayyidina Ibrahim as ketika dia telah mencapai
puncak dari kepasrahan? Jadi mereka dapat berjalan diatas api. Jadi ketika dia
telah mencapai kepasrahan, tidak hanya seperti yang berjalan diatas api, bagi
Nabi Ibrahim as seluruh tubuh dan hatinya ada dalam kepasrahan dan penyerahan
diri. Untuk beberapa orang api tunduk pada mereka, tetapi untuk Nabi Ibrahim
as,Dia pasrah dan menyerahkan dirinya pada Allah dan lalu api itu menjadi
dingin dan damai kepadanya.
Dia dengan segera menerima dukungan Allah.dukungan Allah akan datang pada
orang2 yg sabar.Siapa yg sabar,dukungan Allah akan mendatanginya.
Allah berfirman dalam Qur’an Suci:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Inna Allah yuwaffa as-sabireen ujoorahum bi ghayri hisaab.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa
batas!” [39:10]
Allah akan memberikan pahala yang melimpah pada mereka yang bersabar.
Bersabarlah maka kalian akan mendapatkan pahala yang melimpah. Sayyidina
Ibrahim as mendapatkan pahala yg melimpah karena dia bersabar. Lalu apa lawan
dari `itiraad, yaitu Bersabarlah?
Wa min Allah at-Tawfiq, bi hurmatil Fatiha.
Apa yang dapat diambil dari pelajaran kali ini, "la ta`tarid, bal asbur"
"Jangan keberatan, bersabarlah…"
4.1.09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar