30.6.09

PErnikahan yg diridhoi Allah SWT

Untuk merealisasikan keinginan menikah dalam koridor yang diridhoi Allah perlu persiapan beberapa hal, yaitu :

1. KEYAKINAN
Hendaknya kita menyakini sepenuh hati bahwa setiap makhluk yang diciptakan Allah pasti mempunyai pasangannya masing-masing, sebagaimana Allah sendiri
yang membuat aturan tersebut bahwa : “Telah Kuciptakan segala sesuatu di bumi ini berpasang-pasangan”. Sehingga tidak perlu merasa khawatir akan tidak mendapat pasangan (baca : jodoh). Hanya persoalannya adalah bagaimana cara yang harus ditempuh untuk meraih hal tersebut. Allah berfirman : “Mintalah kepadaKu, niscaya Aku kabulkan permintaanmu”. Dalam meminta kepada Allah perlu dilakukan dengan dua
bentuk, yaitu :

a. Doa bis-sual (doa dengan meminta dan meminta) disini semakin sering meminta dan tidak bosan-bosannya, maka semakin berpotensi untuk dikabulkan. Jika menusia diminta terus bisa berakibat bosan, sedangkan Allah jika dimintai terus menerus akan semakin dekat, itulah Allah.

b. Doa bil-afal (do`a melalui amal perbuatan) dalam hal ini seorang mukmin harus memiliki usaha-usaha yang sangat gigih dalam hal apapun termasuk dalam
mendapatkan jodoh. Bukan berarti mengumbar dan menawarkan kemana-mana, yang penting disini manusia harus selalu berusaha dengan cara-cara yang dibenarkan, seperti memanfaatkan teman-teman sepengajian, saudara, orangtua dan lain-lainnya.

2. PERSIAPAN PEMAHAMAN
Seorang yang akan menikah hendaknya telah mempersiapkan sisi ini dengan cara membaca buku yang berkaitan dengan masalah pernikahan ini, seperti buku pernikahan dalam Islam oleh Al-Bani, seminar tentang pranikah dan lainnya. Intinya, pemahaman yang paling pokok untuk diketahui adalah pemahaman tentang peran suami atau istri, cara berkomunikasi antara suami-istri dan kiat-kiat membangun rumah tangga Islami dengan membaca pengalaman orang lain dan sekitar kita, keluarga, teman dan dakwah.

3. MENGKONDISIKAN KELUARGA
Terutama keluarga yang masih asing terhadap cara-cara pernikahan yang Islami, sehingga pada saat `hari H-nya` nanti keluarga tidak kaget dengan berbagai bentuk yang selama ini tidak diketahui oleh mereka misalnya penataan ruangan yang memisahkan tempat tamu antara laki-laki dan perempuan menghindarkan hal-hal yang bersifat mubadzir dan berlebihan, lebih menampakkkan
kesederhanaan dan lain-lain.


Wallahu’alam.

Tidak ada komentar: