22.11.08

Jiwa

Satu jiwa sepi melangkah
Menyibak semesta, merambah mayapada
Mencari mimpi, meraba asa
Yang dahulu pernah teramat dekat

Satu pasang mata menatap nanar
Mencoba terbiasa dengan kelam abadi
Menggelapi dunia yang dahulu indah dan warni

Satu kepal hati dingin tersisa
Dari degup hangat dahulu kala
Yang dulu senantiasa menebar wangi untuk seluruh dunia

Satu laksa kecewa kini merebak
Dari cinta tak berbalas
Dari kasih yang tercampak

Satu sukma letih dan gontai
Sebab tak jua menemukan jawaban
tentang bagaimana mengusir cinta yang terus bertahta..

Tidak ada komentar: