Satu jiwa sepi melangkah
Menyibak semesta, merambah mayapada
Mencari mimpi, meraba asa
Yang dahulu pernah teramat dekat
Satu pasang mata menatap nanar
Mencoba terbiasa dengan kelam abadi
Menggelapi dunia yang dahulu indah dan warni
Satu kepal hati dingin tersisa
Dari degup hangat dahulu kala
Yang dulu senantiasa menebar wangi untuk seluruh dunia
Satu laksa kecewa kini merebak
Dari cinta tak berbalas
Dari kasih yang tercampak
Satu sukma letih dan gontai
Sebab tak jua menemukan jawaban
tentang bagaimana mengusir cinta yang terus bertahta..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar